Penyesalan seorang
Polisi
Aiptu Joem Asri(Kasitipol Polres Payakumbuh)
Pada suatu pagi terlihat lalau lintas ramai, kesibukan terlihat semua mengejar waktu, disuatu
persimpangan terlihat pemakai jalan dengan tertib berhenti menunggu lampu pengatur
berubah menjadi hijau. Seorang Polisi berdiri mengawasi kelancaran lalu lintas.
Disaat semua berhenti sebuah Sepeda motor yang dikendaraai seorang pemuda yang
berpakaian kaos tanpa lengan dengan postur tubuh yang kekar tanpa memakai helm
pengaman menerobos diantara banyak orang yang berhenti, seakan tiada peduli
dengan keberadaan lampu pengatur lalu lintas, dan melihat kepada petugas yang
mengatur persimpangan, dengan mata yang melotot melambangkan tantangan. Petugas
segera membunyikan sempritannya untuk memberhentikan pemuda tersebut. Namun apa
yang yang didapat cuma hardikan yang seakan memancing petugas untuk
mengejarnya.
Petugas segera mengambil sepeda motornya untuk mengejar, belum
sempat petugas menghidupkan sepeda motornya , disaat pemuda tadi menambah kecepatan
kendaraannya sambil memperhatikan gerak gerik petugas tanpa memperhatikan jalan
kendaraannya , ternyata tanpa disadari Sepedamotornya mengarah ke jalur jalan
yang berlawanan dan menabrak sebuah bendi. Sejenak suasana menjadi teriakan
dari orang yang melihat, Petugas tadi ternyata tidak perlu mengejar terlalu
jauh karena pemuda tadi sudah terhenti dengan sendirinya .
Sipetugas segera
melakukan tindakan pertolongan, dengan menaikan kesebuah kendaraan pick up yang
kebetulan melintas dengan meminta kepada masyarakat untuk menolongnya mengantar
ke rumah sakit. Dan petugas tadi melakukan pengaturan jalan dan memindahkan kendaraan
pemuda tadi ke pinggir jalan agar tidak terjadi kemacetan. Serta mengeluarkan
selembar buku dengan mencatat apasaja yang dia temukan serta menanyakan
beberapa orang yang melihat kejadian tadi serta menggunakan memberitahukan ke
kantornya dengan radio yang terselip dipinggangnya. Dan Tidak lama berselang
petugas yang mengolah Tempat kejadian datang.
Setelah semuanya lancar kembali petugas tadi
duduk kembali kepos yang ada dipersimpangan tadi terlihat petugas itu terlihat
terlamun. Seorang masyarakat menghampiri Petugas yang duduk terpaku serta
bertanya, “Pak kenapa Bapak melamun”, petugas tadi tersentak dan berkata ya
pak ada apa , perlu saya Bantu. Gak ada pak Cuma saya melihat Bapak terlamun.
Betul pak saya terbayang dengan kejadian
yang baru saja saya alami. Kecelakaan tadi pak ? Tanya masyarakat tadi. Betul
serta menambahkan kenapa ya pemuda tadi sangat marah kepada saya kata nya. Pada
hal saya berniat baik untuknya. Masak begitu pak kata masyarakat tadi.Petugas
lalu berkata betapa tidak, setelah dia kecelakaan sewaktu saya menolongnya,
pemuda tadi masih membelalakan matanya kepada saya, walaupun benaknya sudah
keluar karena kepalanya pecah, dan masih sempat menyemburkan air ludahnya
kemuka saya walaupun sudah berwarna merah,dan masih sempat memukul muka saya
sebelum menghembuskan nafas terakhir .
Masyarakat tadi menghibur petugas dengan
berkata. Pak mata pemuda tadi terbelalak kepada bapak karena dia terkejut kaget
karena bapak masih menolongnya walaupun matanya telah menyakiti bapak, muntah
yang dia semburkan kepada bapak adalah rasa terima kasihnya kepada bapak hanya
itu lagi yang bisa dia berikan kepada bapak sebelum kepergiannya. Dan benaknya
yang berserakan adalah nasehat kepada orang lain agar lebih berhati-hati
dijalan serta menggunakan helm pengaman seperti yang bapak pesankan selama ini.
Lalu Petugas tadi berkata tapi saya gagal pak, karena saya tidak mampu
memberhentikannya sebelum dia tertabrak tadi. Masyarakat tadi berkata : Bapak
tidak gagal tetapi pemuda tadi yang terburu-buru menjemput ajalnya. Begitu ya
pak kata Petugas tadi, Serta berucap terima kasih kepada masyarakat tadi.
Mudah-mudahan untuk masa yang akan datang lebih
menyadari arti rambu-rambu dan
helm pengaman.…bersambung…