LOGO

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA BARAT
RESOR PAYAKUMBUH
Jalan Pahlawan No.33 Payakumbuh : Telephon 0752-92110 Email : respayakumbuh@gmail.com

Arsip Tahun 2013




Hut Polwan ke 65


Dalam rangka HUT Polwan yang ke 65 Polres Payakumbuh melaksanakan sepeda santai pada hari Minggu tanggal 1 September 2013, pada peringatan HUT polwan ke 65 tersebut diikuti oleh peserta sepeda dari keluarga besar Polres Payakumbuh, Bank BRI, Balayon 132 WB dan Kelompok kelompok sepeda yang ada di Kota Payakumbuh. dan yang tidak kalah menariknya kelompok pencandu sepeda ontel. Acara berjalan lancar yang juga dilaksanakan jalan santai dangan waktu yang bersamaan kemudian dilanjutkan dengan Acara hiburan di Lapangan Depan Sat Lantas Polres Payakumbuh. 
Selanjutnya pada hari senin tanggal 2 September 2013 dilanksanakan acara puncak dengan menampilkan pelaksana upacara dari Polwan Polres Payakumbuh , upacar berjalan meriah dan lancar dengan Inspektur Upacara Waka Polres Payakumbuh, Kompol Hadi Winarno,Sik dengan Perwira Upacara Iptu Yulia,SH.

 Menembus Batas Tugas di  Benua Hitam,  Sudan Selatan, Afrika Timur
Polwan Pertama dari Sumatera Barat di Misi Unpol

Sumatera Barat adalah titik nol sejarah terbentuknya Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia. Dimulai dari Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. 64 tahun sesudahnya, saya merajut sejarah itu sebagai gadis Minang pertama sebagai United Police (Unpol) dalam United Nations Mission in South Sudan (UNMISS) di Republik Sudan Selatan-Afrika Timur sejak 2 April 2012
 
Catatan : AIPDA Nedrawaty
               UN Police Advisor,  Juba-UNMISS

 Dalam sejarahnya,  SPN Bukit Tinggi berhasil menyeleksi enam gadis remaja di ranah Minang menjadi Polwan RI angkatan pertama. Mereka  adalah Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein dan Rosnalia Taher. Mereka resmi mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi pada 1 September 1948.  Mereka tercatat sebagai wanita ABRI pertama di Tanah Air yang  pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).

Dengan jarak waktu yang jauh dan zaman yang berbeda, rintisan sejarah dari titik nol itu  berkembang jauh di seberang benua hitam yang jauh, Afrika. Sebagai gadis Minang, dalam kontingen Garuda Bhayangkara VIII B dalam misi United Nations Mission in South Sudan (UNMISS) di Republik Sudan Selatan-Afrika Timur sejak 2 April 2012 lalu, cukup membanggakian.

Selama 1 tahun 5 bulan,  kami  melaksanakan tugas sebagai Police Advisor di UNMISS pascareferendum dari Sudan Utara. Referendum  tersebut menghasilkan lahirnya negara baru Sudan Selatan.  Di jantung benua Afrika yang jauh dari Indonesia, khususnya Payakumbuh, Sumatera Barat, saya menjalani misi sebagai duta bangsa yang menantang dan bersejarah tersebut.

Misi ini dibentuk berdasarkan BAB VII Piagam Dewan Keamanan PBB dengan resolusi 1996, pada 8Juli 2011. Sehari setelah resolusi 1996 tersebut,  9 Juli 2011, diterjunkan 7000 personil militer  (militery liason officer) dan  900 personil polisi (Unpol), yang tergabung dalam dari berbagai negara. Namun kami yang tergabung dalam kontingen Garuda Bhayangkara VIII B baru bertugas  sejak  9 April 2012.

Beberapa komponen civilian yang terdiri dari aviation, CITS, conduct and discipline, finanace, Human Resources, supply, movcon, transport dan medical juga dilibatkan. Jika derajat keamanan semakin baik, jumlah personil militer akan dikurangi hingga 6000 personil, sementara tugas pemulihan kondisi lalu lintas,  mental dan pendampingan, terutama untuk perempuan dan anak lebih banyak diserahkan kepada Unpol.   

Mandat UNMISS mendukung konsolidasi perdamaian, mendorong state building jangka panjang serta pembangunan ekonomi di Sudan Selatan. Sedangkan tugas khusus police advisor di  UNPOL  adalah memantau, menyelidiki, memverifikasi, dan melaporkan secara teratur pelanggaran HAM dan ancaman potensial terhadap penduduk sipil. Kami bekerja sesuai standar Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia di PBB, sehingga rekomendasi atas temuan kami  menjadi perhatian pemerintah dan Dewan Keamanan PBB.

Goes To School
Sebagai bagian dari Unpol, tugas awal  saya adalah  di bagian GCVVP  yang  mengurus soal perempuan dan anak. Bagian tugas ini kalau di Indonesia  sama dengan  Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).  Lima bulan bertugas di GCVVP, saya pindah ke bagian  lalu lintas yang sehari-hari memberikan pelatihan kepada polisi lalu lintas Sudan Selatan tentang bagaimana cara pelaksanaan tugas sebagai polisi lalu lintas.

Di bagian ini sekali dalam seminggu saya mengunjungi sekolah-sekolah dalam rangka sosialisasi tata cara berlalu lintas yang baik kepad para pelajar. Program goes to school ini sangat bermanfaat karena umumnya anak sekolah ini sangat awam soal tata cara berlalu lintas.  Saya menikmati pekerjaan ini, karena sejak lulus Polwan  tahun 1992, saya bertugas di bagian lalu lintas di Polres Payakumbuh.  Di kota berslogan “Kota Batiah”  tersebut keterampilan  saya mengelola lalu lintas terasa dengan baik. Saya  adalah anak ketiga dari lima saudara hasil pernikahan ayahanda (alm) Warli dan  ibunda Yulinar di Payakumbuh, Sumatera Barat.

            Tugas lainnya  kami  yakni setiap hari mengunjungi penampungan sel khusus untuk perempuan.  Kasus penculikan anak di negara ini masih sering terjadi. Bahkan di salah satu kawasan yang disebut Jonglei terjadi penyerang terhadap personil Unpol yang sedang patroli oleh  orang tak dikenal. Dalam peristiwa itu 13 org meninggal dunia. Di daerah ini  pesawat helicopter Unpol  pernah ditembak oléh tentara Sudan Selatan, 4 orang  tewas. Di Jonglei saya bertugas selama 1 tahun.

Tugas ini menjadi bagian dari bentuk apresiasi  Polwan di era moderen  yang setara dengan polisi pria. Dahulu tugas  Polwan hanya sebagai pelengkap tugas jabatan polisi pria, misalnya sebagai Asisten Pribadi, hingga  penunjang tugas administratif  belaka. Karenanya  perjalanan karir seorang  Polwan tentu selalu tidak semulus polisi pria.

 Di masa lalu ada alasan pembatas yang bersifat budaya dan kodrati, yang mendiskriminasi fungsi Polwan dari polisi pria.  Mulai dari diskriminasi gender hingga kurangnya kepercayaan atas kemampuan Polwan.  Akibatnya tugas inti Polri selalu melekat dengan kordrat pria, yang selalu bertumpuh pada kekuatan fisik. Hambatan lain secara kodrati, Polwan mengalami masa “jedah” dalam tugas karena ditakdirkan sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan anak.  

Tak heran di masa lalu jenjang kepangkatan tertinggi  untuk seorang anggota Polwan maksimal hanya Kolonel Polisi atau setara dengan nomenklatur kepangkatan  Komisaris Besar Polisi kini. Namun saat ini sudah banyak anggota Polwan yang mencapai pangkat Jenderal. Saat ini jabatan kapores sudah bukan hal baru bagi Polwan. Menjadi Kapolda pun sudah dapat dicapai oleh seorang Polisi Wanita.

Dalam personel planning calendar  tercatat sangat kurang calon Police Adviser Indonesia yang standby force. Ini berarti country balance cukup berpeluang besar untuk Polisi Indonesia. Kebutuhan Police advisor di UNMISS baru berjumlah 512 personil polisi, dan sekitar 100 akan mengakhiri penugasan pada bulan September 2013. Peran Polwan  masih menjadi buah bibir penting dalam penambahan sebagai Police Advisor di United Nation.

            Berjuanglah kaumku. Aku bisa.., kamu pun bisa.., buktikan bahwa kita adalah wanita-wanita pilihan Esti Bhakti Warap Sari. You have the patience, the strength and the passion to achieve your ambition, your goals and your dreams, all you need to do now, is Try. Dirgahayu Polwan ke-65!


 Polres payakumbuh melaksanakan Kesamaptaan jasmani berkala pada tanggal 25 , 26 dan 27 April 2013 bertempat di Lapangan Bolakaki Sari Bulan Sawah Padang Payakumbuh, Kegiatan dimaksud bertujuan untuk mengukur kekuatan fhisik anggota Polres Payakumbuh yang di ikuti oleh seluruh Personil Polres Payakumbuh

Kegiatan dimaksud di hadiri dan diikuti langsung oleh Kapolres Payakumbuh AKBP Rubuntoro Suhada , Sik , serta ketua Panitia Pelaksana Kabagsumda Polres Payakumbuh Kompol Irlon,WSD .


Acara Penyambutan dan Purna Bhakti
Polres Payakumbuh melaksanakan Acara Penyambutan Kabag Ren yang baru AKP.Yasman,SH dan pelepasan Purna Bhakti anggota yang akan melaksanakan Pensiun yaitu Kompol Tarmizi Karyanis,AKP Suwandi,Akp.Zaidir dan Aiptu Syafrin Alsa.Berlokasi di Lapangan Golf Mini PLTA Batang Agam tanggal 2 Maret 2013 setelah melaksanakan Olah raga jalan Santai dari Lokasi Turbin PLTA menuju Lokasi Lapangan Golf PLTA hadir pada acar tersebut Kapolres Payakumbuh AKBP Rubintoro Suhada Sik, Waka Polres Payakumbuh Kompol Heri Budianto, Para Kabag ,Kasat,Kasi,Kapolsek dan anggota Polres dan Polsek sejajaran Polres Payakumbuh.



Pesan Kamtibmas
Polres Payakumbuh berpesan dalam video ini untuk masyarakat,mudah-mudahan memotivasi kita semua untuk menciptakan Payakumbuh yang aman dan tertib.




Selamatan Pemakaian Ranmor Dinas Bus Polres Payakumbuh
Pada Hari Senin tanggal 21 Januari 2013 bertempat di Halaman Polres Payakumbuh dilaksanakan Doa Selamatan Pemakaian Kendaraan Dinas Bus yang didistribusikan untuk Polres Payakumbuh.yang dihadiri oleh Pejabat Teras Polres Payakumbuh serta seluruh Personil dengan Menghadirkan Ketua MUI Kota Payakumbuh Drs H.Mismardi untuk memberikan Doa Selamatan.