Hut Polwan ke 65
Dalam rangka HUT Polwan yang ke 65 Polres Payakumbuh melaksanakan sepeda santai pada hari Minggu tanggal 1 September 2013, pada peringatan HUT polwan ke 65 tersebut diikuti oleh peserta sepeda dari keluarga besar Polres Payakumbuh, Bank BRI, Balayon 132 WB dan Kelompok kelompok sepeda yang ada di Kota Payakumbuh. dan yang tidak kalah menariknya kelompok pencandu sepeda ontel. Acara berjalan lancar yang juga dilaksanakan jalan santai dangan waktu yang bersamaan kemudian dilanjutkan dengan Acara hiburan di Lapangan Depan Sat Lantas Polres Payakumbuh.
Selanjutnya pada hari senin tanggal 2 September 2013 dilanksanakan acara puncak dengan menampilkan pelaksana upacara dari Polwan Polres Payakumbuh , upacar berjalan meriah dan lancar dengan Inspektur Upacara Waka Polres Payakumbuh, Kompol Hadi Winarno,Sik dengan Perwira Upacara Iptu Yulia,SH.
Sumatera Barat adalah titik nol sejarah terbentuknya
Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia. Dimulai dari Pemerintah Indonesia
menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka
"Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. 64 tahun sesudahnya,
saya merajut sejarah itu sebagai gadis Minang pertama sebagai United Police
(Unpol) dalam United Nations Mission in
South Sudan (UNMISS) di Republik
Sudan Selatan-Afrika Timur sejak 2 April 2012
Menembus Batas Tugas
di Benua Hitam, Sudan Selatan, Afrika Timur
Polwan Pertama dari
Sumatera Barat di Misi Unpol
Catatan
: AIPDA
Nedrawaty
UN Police Advisor, Juba-UNMISS
Dalam sejarahnya, SPN Bukit Tinggi berhasil menyeleksi enam gadis
remaja di ranah Minang menjadi Polwan RI angkatan pertama. Mereka adalah Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna
Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein dan Rosnalia
Taher. Mereka resmi mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi pada 1 September
1948. Mereka tercatat sebagai wanita
ABRI pertama di Tanah Air yang pensiun
dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).
Dengan jarak waktu yang jauh dan zaman
yang berbeda, rintisan sejarah dari titik nol itu berkembang jauh di seberang benua hitam yang
jauh, Afrika. Sebagai gadis Minang, dalam kontingen Garuda Bhayangkara VIII B dalam
misi United Nations Mission in South Sudan (UNMISS) di Republik Sudan Selatan-Afrika Timur sejak 2 April 2012 lalu,
cukup membanggakian.
Selama 1 tahun 5
bulan, kami melaksanakan tugas sebagai Police Advisor di UNMISS pascareferendum
dari Sudan Utara. Referendum tersebut
menghasilkan lahirnya negara baru Sudan Selatan. Di jantung benua Afrika yang jauh dari
Indonesia, khususnya Payakumbuh, Sumatera Barat, saya menjalani
misi sebagai duta bangsa yang menantang dan bersejarah tersebut.
Misi ini dibentuk berdasarkan BAB VII
Piagam Dewan Keamanan PBB dengan resolusi 1996, pada 8Juli 2011. Sehari setelah
resolusi 1996 tersebut, 9 Juli 2011,
diterjunkan 7000 personil militer (militery liason officer) dan 900 personil polisi (Unpol), yang tergabung
dalam dari berbagai negara. Namun kami yang tergabung dalam kontingen Garuda
Bhayangkara VIII B baru bertugas sejak
9 April 2012.
Beberapa
komponen
civilian yang terdiri dari aviation, CITS, conduct and discipline, finanace,
Human Resources, supply, movcon, transport dan medical juga dilibatkan. Jika
derajat keamanan semakin baik, jumlah personil militer akan dikurangi hingga
6000 personil, sementara tugas pemulihan kondisi lalu lintas, mental dan pendampingan, terutama untuk
perempuan dan anak lebih banyak diserahkan kepada Unpol.
Mandat UNMISS mendukung konsolidasi
perdamaian, mendorong state building jangka panjang serta
pembangunan ekonomi di Sudan Selatan. Sedangkan tugas khusus police advisor di UNPOL adalah memantau, menyelidiki, memverifikasi,
dan melaporkan secara teratur pelanggaran
HAM dan ancaman potensial terhadap penduduk sipil.
Kami bekerja
sesuai standar Kantor
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia
di PBB,
sehingga rekomendasi atas temuan kami menjadi perhatian pemerintah
dan Dewan Keamanan PBB.
Goes To School
Sebagai bagian dari Unpol, tugas awal saya adalah di bagian GCVVP yang mengurus soal perempuan dan anak. Bagian tugas
ini kalau di Indonesia sama dengan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Lima bulan bertugas di GCVVP, saya pindah ke
bagian lalu lintas yang sehari-hari
memberikan pelatihan kepada polisi lalu lintas Sudan Selatan tentang bagaimana cara
pelaksanaan tugas sebagai polisi lalu lintas.
Di bagian ini sekali dalam seminggu saya
mengunjungi sekolah-sekolah dalam rangka sosialisasi tata cara berlalu lintas yang
baik kepad para pelajar. Program goes to
school ini sangat bermanfaat karena umumnya anak sekolah ini sangat awam
soal tata cara berlalu lintas. Saya
menikmati pekerjaan ini, karena sejak lulus Polwan tahun 1992, saya bertugas di bagian lalu
lintas di Polres Payakumbuh. Di kota
berslogan “Kota Batiah” tersebut
keterampilan saya mengelola lalu lintas
terasa dengan baik. Saya adalah anak
ketiga dari lima saudara hasil pernikahan ayahanda (alm) Warli dan ibunda Yulinar di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Tugas lainnya kami yakni setiap hari mengunjungi penampungan sel
khusus untuk perempuan. Kasus penculikan
anak di negara ini masih sering terjadi. Bahkan di salah satu kawasan yang
disebut Jonglei terjadi penyerang terhadap personil Unpol yang sedang patroli
oleh orang tak dikenal. Dalam peristiwa
itu 13 org meninggal dunia. Di daerah ini pesawat helicopter Unpol pernah ditembak oléh tentara Sudan Selatan, 4
orang tewas. Di Jonglei saya bertugas
selama 1 tahun.
Tugas ini menjadi bagian dari bentuk
apresiasi Polwan di era moderen yang setara dengan polisi pria. Dahulu
tugas Polwan hanya sebagai pelengkap tugas
jabatan polisi pria, misalnya sebagai Asisten Pribadi, hingga penunjang tugas administratif belaka. Karenanya perjalanan karir seorang Polwan tentu selalu tidak semulus polisi pria.
Di
masa lalu ada alasan pembatas yang bersifat budaya dan kodrati, yang
mendiskriminasi fungsi Polwan dari polisi pria.
Mulai dari diskriminasi
gender hingga kurangnya kepercayaan atas kemampuan Polwan. Akibatnya tugas inti Polri selalu
melekat dengan kordrat pria, yang selalu bertumpuh pada kekuatan fisik.
Hambatan lain secara kodrati, Polwan mengalami masa “jedah” dalam tugas karena
ditakdirkan sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan anak.
Tak heran di masa lalu jenjang
kepangkatan tertinggi untuk
seorang anggota Polwan maksimal hanya Kolonel Polisi
atau setara dengan nomenklatur kepangkatan Komisaris Besar Polisi
kini.
Namun
saat ini sudah banyak anggota Polwan yang mencapai pangkat Jenderal. Saat ini
jabatan kapores sudah bukan hal baru bagi Polwan. Menjadi Kapolda
pun sudah dapat dicapai oleh seorang Polisi Wanita.
Dalam personel
planning calendar tercatat sangat kurang calon
Police Adviser Indonesia yang standby force. Ini
berarti
country balance cukup berpeluang besar untuk Polisi
Indonesia. Kebutuhan Police advisor di UNMISS baru berjumlah
512 personil polisi, dan
sekitar
100 akan mengakhiri
penugasan pada bulan
September 2013. Peran Polwan masih menjadi buah bibir penting dalam penambahan sebagai
Police Advisor di United Nation.
Berjuanglah kaumku. Aku bisa..,
kamu pun bisa.., buktikan bahwa kita adalah wanita-wanita
pilihan Esti
Bhakti
Warap
Sari. You have the
patience, the strength and the passion to achieve your ambition, your goals and
your dreams, all you need to do now, is Try. Dirgahayu Polwan
ke-65!
Polres payakumbuh melaksanakan Kesamaptaan jasmani berkala pada tanggal 25 , 26 dan 27 April 2013 bertempat di Lapangan Bolakaki Sari Bulan Sawah Padang Payakumbuh, Kegiatan dimaksud bertujuan untuk mengukur kekuatan fhisik anggota Polres Payakumbuh yang di ikuti oleh seluruh Personil Polres Payakumbuh
Kegiatan dimaksud di hadiri dan diikuti langsung oleh Kapolres Payakumbuh AKBP Rubuntoro Suhada , Sik , serta ketua Panitia Pelaksana Kabagsumda Polres Payakumbuh Kompol Irlon,WSD .
Polres Payakumbuh melaksanakan Acara Penyambutan Kabag Ren yang baru AKP.Yasman,SH dan pelepasan Purna Bhakti anggota yang akan melaksanakan Pensiun yaitu Kompol Tarmizi Karyanis,AKP Suwandi,Akp.Zaidir dan Aiptu Syafrin Alsa.Berlokasi di Lapangan Golf Mini PLTA Batang Agam tanggal 2 Maret 2013 setelah melaksanakan Olah raga jalan Santai dari Lokasi Turbin PLTA menuju Lokasi Lapangan Golf PLTA hadir pada acar tersebut Kapolres Payakumbuh AKBP Rubintoro Suhada Sik, Waka Polres Payakumbuh Kompol Heri Budianto, Para Kabag ,Kasat,Kasi,Kapolsek dan anggota Polres dan Polsek sejajaran Polres Payakumbuh.
Pesan Kamtibmas
Polres Payakumbuh berpesan dalam video ini untuk masyarakat,mudah-mudahan memotivasi kita semua untuk menciptakan Payakumbuh yang aman dan tertib.Selamatan Pemakaian Ranmor Dinas Bus Polres Payakumbuh